Tips Merawat Mobil Matic Agar Tetap Sehat

Tips Merawat Mobil Matic Agar Tetap Sehat
Gigi Matic

Mobil Transmisi Otomatis Agar Tetap Awet

Makin hari makin canggih teknologi mobil transmisi matic (otomtis) ini, dan makin laris di pasaran, dengan teknologi yang semakin maju kinerja mesinnya makin efisien, kini mobil matic ini praktis dan menjadi solusi yang pas untuk menghadapi kemacetan di kota besar.
Sebenarnya mobil ini sudah dikenal luas di masyarakat, namun masih banyak konsumen yang masih bingung dan takut tentang perawatan mobil matic ini.
Bukan hanya kaum perempuan yang semakin banyak memilih mobil type ini, kaum pria-pun makin tertarik. Dengan tranmisi otomatis kaki dan lutut tidak akan cepat lelah karena tak ada lagi pedal kopling. Mobil ber-transmisi otomatis ini juga  menjadi varian di berbagai kelas mobil, tidak hanya di mobil sedan maupun hatchback namun juga termasuk kelas Low Multi Purpose Vehicle (LMPV), salah satunya Toyota Grand New Avanza. Ada dua tipe Grand New Avanza bertransmisi otomatis yang bisa Anda pilih, tipe 1.3 E dan 1.3 G.
Mobil matic ini sudah banyak bahkan menjamur, namun kenyataannya masih ada konsumen yang bingung dan takut dalam perawatan mobil bertransmisi otomatis. Beberapa tips praktis untuk merawat mobil matik agar tetap sehat dan awet:

1. Posisi Transmisi Secara Tepat
Pastikan untuk memposisikan tuas tranmisi ke posisi netral (N) saat mobil Anda berhenti. Contohnya saat terjebak kemacetan maupun di lampu merah. Apa bila Anda sering membiarkan tuas di posisi Drive (D) sama saja dengan membiarkan kanvas kopling terus bergesekan. Kanvas yang cepat aus akan membuat kinerja tranmisi otomatis tidak optimal.

2. Kebiasaan 'Setengah Kopling' Jangan Dilakukan.
Hal ini biasanya dilakukan ketika kondisi jalan menanjak dan dalam kondisi jalan macet, yang mana Anda memanfaatkan kerja transmisi untuk menggantikan rem. Disini ada pemaksaan sistem transmisi untuk menahan mobil supaya tidak merosot mundur.
Kondisi ini seperti tak memindahkan posisi tuas dari D ke N saat berhenti di depan lampu merah atau saat kemacetan.

3. Dilarang Tancap Gas Spontan
Biasaka untuk jangan langsung menginjak pedal gas terlalu dalam saat akan mulai berjalan karena dapat mengganggu kualitas katup solenoid.
Sistem perangkat transmisi mobil matic ini membutuhkan beberapa detik untuk menghasilkan tekanan dari oli ke konverter torsi. Jika proses itu belum selesai dan terlanjur ada tekanan besar, akibatnya dapat membuat katup solenoid rusak.

4. Periksa Kondisi Oli Transmisi Otomatis
Anda bisa melihat kondisi oli transmisi dari dipstick, pastikan posisi mobil parker pada tempat yang datar. Apabila Anda menemukannya di bawah garis oli rendah, itu berarti ada kebocoran dan harus segera ditanggulangi.
Lakukan penggantian oli apa bila oli sudah berubah warna menjadi kehitaman. Apa bila Anda melihat oli ber-warna cokelat susu, ada kemungkinan oli bercampur air. Segera lakukan penggantian guna mencegah karat dan kerusakan komponen lainnya.

5. Pastikan Penggantian Oli Tranmisi Rutin.
Idealnya oli transmisi diganti tiap 50 ribu kilometer, penggantian ini di hitung dengan durasi waktu lama pakainya. Namun, apabila pengguna mobil memiliki mobilitas tinggi atau sering melewati wilayah stop and go alias macet, sebaiknya jadwal penggantian dilakukan lebih cepat. Gantilah oli transmisi secara rutin sesuai rekomendasi pabrikan mobil dan gunakan oli transmisi yang sesuai.




Baca Juga 7 Gejala Awal Mobil Matic Bermasalah

Previous
Next Post »
Thanks for your comment